Jumat, 06 April 2012

Kenangan yang membekas


Sahabat
Engkau adalah mata hatiku. Kau telah membuka hati untukku menerima segala hal, kau juga telah membawaku ke dalam dunia baru. Kita bersama memasukinya untuk mengembara di dalamnya.
Sahabat
Engkau abadi di otakku. Ketika aku melepasmu, kau telah memberikan setapak kenangan. Ketika aku melepasmu, aku akan membangkitkan kenangan kita sehingga bagiku hanyalah keledai yang jatuh di lubang yang sama.
Sahabat
Engkau abadi di hatiku. Saat aku hampir putus asa dan hanya berfikir keegoisan, aku ingat engkau yang mencintaiku. Itulah dimana aku mulai bangkit dan melawan keegoisan demi harga diri di depanmu.
Sahabat
Engkau adalah guruku. Kita telah bersama sekian tahun, membangun pribadi masing-masing. Satu sama lain saling mempengaruhi, sehingga engkau mendidikan kedisiplinan yang akan kubawa nanti di luar sana.
Sahabat
Engkau adalah bagian dari diriku. Sejauh apa pun aku pergi meraih cita-cita, dirimu tetap ada dadaku. Sehingga suatu saat aku akan bercerita pada orang di negeri sana, engkau sangat berjasa bagi masa mudaku dulu.


Read more: Kenangan yang membekas | Puisi ini berjudul Kenangan yang membekas 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar